30 September 2014

Sebentar

Kau masih menari
Melontar waktu ke sana kemari
Masih terlalu terang cahayamu untukku
Walaupun waktu itu, kau hanya mengecup lembut sang mentari

Indah pesonamu tak terhenti
Mencuri pandangku tanpa letih
Tak pernah kubuang waktu menebak apa di pikiranmu
Tak pernah kuhabis pikir apa di balik senyummu
Kusambut sigap tangan lembutmu
Melompat-lompat menggelitik kusut kemeja putihku

Lentik bulu matamu terus menggodaku
Tarian mungilmu tak karuan membujukku
Saat itu, rusukku terasa tak berdaya
Kau bagai bidadari emas bercahaya yang
Takkan pernah kuraih

Hatiku meronta, merengek mendambamu
Pikirku mengkhayal mencium keningmu lembut
Terlena santai di bantalan pangkuanmu
Menghitung hari hujan bersama hangatmu
Tersenyum pada rembulan bersama bibir manismu

Aku harap kamu bisa menerimaku
Sabarlah sementara aku berangan dalam gelap
Mencintai mata mutiaramu dalam senyap
Bertualang denganmu saat engkau terlelap
Aku hanya ingin melihat cakrawala kau tangkap

Karenanya,
Tetaplah di sisiku sebentar
Temaniku melangkah hari ini, sebentar saja
Lihatlah matahari terbenam bersamaku, sedetik saja
Jika bintang senja sengaja memberiku takdir ini,
Bolehkah aku khawatir kehilanganmu?

Duduklah bersamaku sebentar
Sebelum aku memilikimu.
Sebelum aku kehilanganmu.




















Rafi
30 September 2014