25 April 2015

Si Gadis Bertopi

Senandung angin sore tak kian mengikis pahit tatapannya
Kembali lamunan kelabu itu mengurung raga rapuhnya
Tatapan sinis mentari pun tak membantu tak apa
Tak guna walaupun bulan memujinya mempesona
Si gadis bertopi masih enggan mengukir senyumnya

Langkah pagi tak lagi dihargainya
Tak lagi terlihat ia berlari ceria dihujani bunga
Ia terpuruk menduakan realita di hadapannya
Waktu pun kian muak menanti khayalannya
Tak lagi terlintas pinta ibunya kala kemarin senja
Masih tak terlihat ukir senyum di balik bayangan topinya

Tapi bintang tak pernah letih menggiring karunia
Si gadis bertopi tertegun tak berkata
Di hadapannya, kesempurnaan yang membuat mentari pun terpana
Berkilau seperti mutiara yang diantarkan semesta
Dipersembahkan cakrawala di balik balutan sebuah aura.
Tak terlihat lagi lamunan kelabu yang membayangi raga
Senyum manis itu kembali terukir di wajahnya
Terlihat tipis bersembunyi di balik topi birunya

Tak lagi kelabu untuk si gadis bertopi
Tak lagi enggan terlena di hangat pelukan mesra




















Rafi
25 April 2015