18 April 2016

(Untitled)

Aku lelucon yang menyedihkan
Dan kau mulai letih berpura-pura tertawa.

Menengadah

karenanya; ketahuliah, bungaku:
di balik semua yang memuja ronamu,
malaikat dan peri yang mendamba kecupmu,
lisanku menyendiri di naungan wajah yang saru
mengucap berulang kali namamu dalam kalbu
serta doa yang aku tangisi tiap rindu:
berharap ketika engkau menolehkan pandanganmu,
ada bayangku di ujung matamu.

02:49

2 April 2016

Kerdil

dan kiranya kau terbangun
kala hujan mengetuk di pintumu,
jeritkanlah panggilanku
tak usah hirau kisah yang terdahulu
akan kudaki waktu untuk menggapaimu

10:08

Demi yang Tak Bernama

ia hembus lagi sayu kala itu
hujan yang mengikutimu sejak pagi
semenjak mentari membasuh malam
hingga rembulan merangkul jingga

ia hembus lagi kabut kala itu
awan yang menderu pilu
dan malam yang masih bisu
menyimpan kata yang enggan kau tutur

pun ia menunggu di cakrawala
mencarimu di gugusan daun yang jatuh
pun aku ingin tahu pikirmu
dan apa yang kau lihat pada dunia

karenanya aku terpaku untukmu
meski engkau tak menginginkan itu
hingga kau melupakan ia;
pengunggis mereka yang tak bernama.

tetapi akan kuasah dekapku, niscaya
demi apa yang kau lihat pada dunia.

09:55