Sea Of Poems

18 April 2016

(Untitled)

Aku lelucon yang menyedihkan
Dan kau mulai letih berpura-pura tertawa.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

3 komentar:

Izzi Affandi29 Juni 2016 pukul 00.53
Sumpah suka banget fi sama ini
BalasHapus
Balasan
Izzi Affandi29 Juni 2016 pukul 00.53
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus
Balasan

Tambahkan komentar

Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Views

About The Poet

Unknown

Lihat profil lengkapku

Popular Writings

(Untitled)

Aku lelucon yang menyedihkan Dan kau mulai letih berpura-pura tertawa.
Menengadah

karenanya; ketahuliah, bungaku: di balik semua yang memuja ronamu, malaikat dan peri yang mendamba kecupmu, lisanku menyendiri di naungan...
Muram

Sesungguhnya aku menunggu sang waktu membenci pelangi yang menodai langit, dan mulai menyambut hujan karenanya. Tapi tak kunjung jua; hing...
Lima

Kapan kembali? Di sini sunyi. Akankah bertemu? Masih saja ditempa rindu. Bangunkan aku ketika senja Atau, ketika kamu ada. ...
Mungkin

Kau bicara lagi tentang degup di dadamu; sayap yang menari di perutmu; dan rona yang mengembun di pipimu. Kau menyembunyikan sipu wajahmu,...

Ini adalah karya fiksi. Nama, karakter, tempat dan kejadian adalah produksi dari imajinasi penulis atau dipergunakan secara tidak nyata. Kesamaan kejadian, tempat, atau nama seseorang, hidup atau mati, adalah murni kebetulan.