21 Januari 2016

Jingga

kala ia meredup
aku berangan akan sebuah cerita tentangmu

tentang bagaimana kau mendustakan waktu; ketika malam kita melompat dan siang kita terlelap

tentang senyummu yang melamar sentuhanku; dan setiap tengokan hangat yang mendahuluinya

dan tentang cintamu yang menggenggam kalbu; bercumbu di balik rasa yang terlena

tetapi ia kembali menyala; aku takut jemarinya berbalut kelam yang sepi. lidahnya menukik, ia berbisik: 'Bangun.' seolah merampas angan yang menari-nari

dan aku melihat wajahmu lagi; kini memudar. engkau meraih tanganku yang menjuntai tak bernyawa

engkau pun lenyap dalam pasang, langit silih berganti. kini ia yang menyambut cakrawala

lalu aku melihatnya menghampar samudra; ternyata tak seburuk itu, walau tiada lagi senyummu

tapi kadang aku merindukanmu, Mawar. matamu, dan suaramu yang menggetarkan nadi. bisakah kita bertemu lagi dalam lelap? aku sadar batas yang menjulang; kuharap tak selamanya hilang dalam gelap

Tapi kadang aku merindukanmu.

00:45