kala ia meredup
aku berangan akan sebuah cerita tentangmu
tentang bagaimana kau mendustakan waktu; ketika malam kita melompat dan siang kita terlelap
tentang senyummu yang melamar sentuhanku; dan setiap tengokan hangat yang mendahuluinya
dan tentang cintamu yang menggenggam kalbu; bercumbu di balik rasa yang terlena
tetapi ia kembali menyala; aku takut jemarinya berbalut kelam yang sepi. lidahnya menukik, ia berbisik: 'Bangun.' seolah merampas angan yang menari-nari
dan aku melihat wajahmu lagi; kini memudar. engkau meraih tanganku yang menjuntai tak bernyawa
engkau pun lenyap dalam pasang, langit silih berganti. kini ia yang menyambut cakrawala
lalu aku melihatnya menghampar samudra; ternyata tak seburuk itu, walau tiada lagi senyummu
tapi kadang aku merindukanmu, Mawar. matamu, dan suaramu yang menggetarkan nadi. bisakah kita bertemu lagi dalam lelap? aku sadar batas yang menjulang; kuharap tak selamanya hilang dalam gelap
Tapi kadang aku merindukanmu.
00:45